• Home
  • About
  • Terms of Service
  • Daftar Isi
  • Kebijakan Privasi
  • Hubungi Kami

Belajar Teknologi

Belajar dan Sharing Ilmu Teknologi

Mengenang Zaman Radio Di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota

08/06/2021 by ramzilhuda

Mengenang Zaman Radio Di Payakumbuh dan Lima Puluh Kota

Foto ini adalah radio. Salah satu memori penting bagi warga kota zaman dulu. Umumnya radio warga saat itu memakai baterai. Terkadang baterai itu dijemur siang hari supaya makin kuat lagi dayanya, pikir warga kota saat itu.
Radio-radio itu bisa disandang. Di bawah ke sawah dan diletakkan di atas pembatang sawah. Dan tentu akan menjadi hiburan bagi warga kota yang menjadi petani saat itu. Terkadang radio ini juga sangat penting dibawa ke pondok durian. Dan pada malam yang hening, di tengah suara serangga, radio-radio ini suaranya mengalun jauh menerima siaran berita RRI.

Ada juga sebagian warga sudah memiliki radio tape racorder

Tentu si anu sekali orang yang telah punya ini. Apalagi ditambahkan dengan speaker aktif, tentu suatu yang sangat mewah di saat itu.
Ketika telah tiba sandiwara radio saat itu, para warga akan berkumpul di jenjang rumah tetangga mendengarkan itu. Ada sandiwara saur sepuh, timun emas, dll. Dan hanya anak-anak zaman dulu yang bisa merasakan bagaimana serunya mendengar sandiwara radio.
sumber : foto crew radio harau fm
Di sela-sela sandiwara radio itu tentu ada iklannya. Iklan yang paling diingat yaitu iklan NZ Optical tentang “Lah kabua pulo mato fera”. Dan iklan-iklan lainnya seperti Iklan Toko Wan Susila Baru, Sinar Pagi, dll. Dan tentu, pada masa itu, penyiar Kak Nana dan Kak Yunaz dari Radio Pemda selalu dikenal. Serta penyiar Mak Pado dan Om Dallu Awartha dari Radio Harau juga selalu dinanti-nanti. Apalagi ketika membacakan kartu-kartu di udara. Senang sekali rasanya kalau nama kita disenggol.
Baca Juga artikel menarik berikutnya tentang Kenangan Di Balai Kota Payakumbuh Exs Lapangan Bola Paliko ( Kapten Tantawi )
Sore harinya, hal yang paling dinanti anak muda adalah tangga lagu yaitu lagu-lagu apa saja yang menduduki puncak teratas pada minggu itu. Anak-anak zaman dulu menggemari lagu-lagu Malaysia seperti Saleem Iklim, UKs, Spoon, Emy Searc. Dan siapa yang tidak ingat dengan lagu Isabela yang selalu hits diputar di radio saat itu. Atau lagu Andre Stinki yang berjudul Mungkinkah.Begitulah memori masyarakat kota tentang radio pada zaman dulu.
Feni Efendi, pencatat memori kolektif.

Filed Under: Memori Kolektif Tagged With: radio, radio harau fm, zaman radio

Categories

  • Beasiswa
  • Bedtime Tales
  • Berita Teknologi
  • Berita Terkini
  • Dunia Islam
  • Flutter
  • Laravel
  • Machine Learning
  • Manfaat Buah
  • Mata Kuliah
  • Matematika Diskrit
  • Memori Kolektif
  • Metode Numerik
  • Mobile Computing
  • Teori Peluang
  • Tutorial

Recent Posts

  • Photonics Summer Camp 2025: Program Riset Optik Gratis di KAUST
  • Program Riset Microelectronics Winter Camp 2026 di KAUST Resmi Dibuka
  • TikTok Menghilang di AS: Peristiwa Besar dalam Regulasi Media Sosial
  • TikTok Graveyard: Kenali Data Aktivitas Anda Sebelum Aplikasi Ditutup
  • Update Terbaru Pencairan PKH 2025: Cek Dana dan Penerima dengan NIK Anda

Archives

  • April 2025
  • January 2025
  • March 2024
  • January 2024
  • December 2023
  • May 2023
  • September 2022
  • July 2022
  • June 2022
  • May 2022
  • April 2022
  • February 2022
  • December 2021
  • November 2021
  • June 2021
  • May 2021
  • March 2021
  • February 2021
  • November 2020
  • April 2020
  • March 2020
  • November 2019
  • October 2019
  • September 2019

Recent Comments

    Copyright © 2025 · Magazine Pro Theme on Genesis Framework · WordPress · Log in