Dilema Orang Tua Zaman Dahuhulu dan Sekarang Dalam Mengurus Anak
Lain padang, lain ilalang. Lain zaman lain pula persoalannya. Jika anak-anak zaman dulu persoalan yang membuat orang-orang tua pusing adalah seringnya cakak banyak ( tawuran ) ke kampung sebelah. Selain itu, ada pula kedai miras dan pengaruh judi yang mempengaruhi anak-anak muda. Terkadang karena pengaruh negatif itu sekolahnya menjadi putus di tengah jalan. Maka semakin pusinglah orang tuanya.
Baca juga artikel menarik tentang Memori Terminal Sago Kota Payakumbuh
Lain pula dengan zaman sekarang, orang-orang tua pusing jika tiba-tiba anak-anaknya rajin ke mesjid. Suka mendatangi pengajian. Biasanya yang ke mana-mana menenggak botol vodka maka sekarang sudah pakai baju gunting cina, gamis, jenggotan, dan tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu ke masjid. “Jangan-jangan ini sudah terdokrin paham teroris”. Maka gemparlah satu kampung, warga pun menjadi waspada.
Sebagaimana zaman ini tiktok telah menjadi gaya hidup para remaja, begitu pula dengan semangat beragama di kalangan anak muda. Berbagai pula pemahamannya. Biasanya sangat ceria dan supel, sekarang menjadi kalem karena terlalu sibuk mengkaji mana yang bidah, mana yang sunah. Meski mengajinya baru dua atau tiga bulan yang lalu namun sudah berani pula menunjuk-nunjuk mantan guru suraunya yang dulu mengajarkannya alif ba ta.
Begitulah pusingnya orang-orang tua zaman sekarang. Dibiarkan maksiat tidak baik juga. Dibiarkan pergi mengaji, jangan-jangan nanti ustadz nya mengajarkan intoleran.
Feni Efendi, pencatat memori kolektif dan pengamat ideologi keagamaan.