Memori Terminal Sago Kota Payakumbuh
Foto ini adalah Terminal Sago Pasar Payakumbuh. Di sini, dua dekade lalu, sago (angkot) jurusan Tiakar Payobasung, Taram, Limbukan, Balai Jaring Air Tabit, Lampasi, Talawi, Andaleh, sangat ramai di sini. Dan di atasnya, di lantai dua, ada taman bacaan dan tempat biliar.
Di dekat Pos Polisi ada kios panti usahan Aisiyah. Tempat anak-anak sekolah nongkrong sambil memesan kartu-kartu yang akan dibacakan pada acara radio. Sedangkan di depan pos telah menjadi sebuah taman kota dengan beberapa pohon-pohon yang rindang.
Masa-masa itu ketika belum ada ponsel, tempat janji bertemu biasanya di depan pos, depan panti, terminal sago, atau di hizra.
Baca juga artikel menarik tentang Kenangan Di Balai Kota Payakumbuh Exs Lapangan Bola Paliko
Di Hizra ini dulunya menjadi tempat nongkrong bagi pelajar laki-laki. Cuma tegak-tegak saja depan kios koran itu sambil merokok-rokok yang uangnya hasil dari minta sama emak di rumah sebelum pergi sekolah. Sedangkan di lantai dua ada tempat game. Entah apa pula namanya. Namun setiap kali main harus memasukkan uang koin terlebih dahulu.
Di zaman itu, anak-anak perempuan dan laki-laki siswa teladan suka pergi ke pasar sepulang sekolah untuk mengikuti les. Ada les bahasa Inggris, komputer, dan matematika. Dan tempat les terkenal saat itu adalah Training College.
Di terminal sago ramai juga anak-anak sekolah laki-laki. Dulu istilahnya “jual tampang”. Dan memang begitulah zaman dulu. Meski sedikit nakal tetapi patuh kepada orang tua, guru, atau siapa saja yang lebih besar. Karena mereka dulu belajar PMP.
Feni Efendi, pencatat memori kolektif