Korelasi Antara Ilmu dan Hidayah Sesorang
Keutamaan sesuatu itu akan dikethaui dengan adanya lawan dari sesuatu tersebut, karena melalui sesuatu yang berlawanan dengannya, kebaikan sesuatu itu akan tampak.
Tidak dirgukan bahwa kebodohan merupakan pangkal segala keburukan dan kemalangan yang menimpa seorang di muka bumi ini dan tentunya di akhirat. Kemalangan tersebut adalah buah dari kebohan atau ketidak tahuan dia dalam berilmu. Seseorang yang benar- benar mengetahui bahwa suatu makan itu beracun yang apabila dimakan akan mengakibatkan kematiannya, maka ia tdak akan memakannya. Seandainya dia memakannya karena kelaparan atau ingin segera dalam bahasa sekarang ini mati konyol, dia melakuakan hal tersebut berdasarkan pengetahuannya dan itu sejalan dengan keinginannya.
Baca juga artikel lainnya tentang Zakat Dapat Mensucikan Harta dan Jiwa
Pengetahuan tentang sesuatu ilmu yang menjadi sebab kemaslahatan dan kebahagian seorang hamba. Terkadang tidak membuat seseorang langsung mengamalkanya kerena berbagai hal sebab di antaranya :
- Ketidaktahuannya tentang hal itu.
- Ketidaklayakannya.
- Adanya penghalang.
Memang bisa jadi ilmu seseorang sempurna, tetapi dalam pelaksaanya mensyaratkan kebersihan hati, sedangkan hatinya tidak bisa dibersihkan. Apabila hati yang merupkan tempat ilmu tidak bersih dan tidak bisa dibersihkan. Ia seperti tanah yang sangat keras yang tidak dapat menyerap air sehingga tanaman yang kita tanam di atasnya tidak bisa tumbuh. Begitu juga dengan hati yang keras membatu, ia tidak bisa dibersihan dan tidak terpengaruh dengan nasihat.
Segala ilmu yang dikethaunya tidak akan bermanfaat, sebagaimana tanah yang keras yang ditimpa hujan yang lebat dan ditaburi dengan segala macam jenis biji bijian. Hal semacam ini sudah di jelaskan dalam Al-Qur’an apabila hati keras, kasar, dan kerdil, baginya ilmu tidak akan berguna sama sekali. Demikian juga dengan hati itu sakit, hina, lemah , tidak kokoh dan tidak mempunyai tekad yang kuat, ilmu pun tidak berpengaruh baginya.
Penghalan disini bisa berbentuk kedengkian atau kesombangan yang dimiliki oleh seseorang.Kita sudah tahu bahwa iblis yang diciptakan oleh Allah SWT memiliki sifat sombong sehingga menghalangi dia untuk tunduk kepada perintah Allah SWT. Penyakit yang dimiliki oleh iblis tersebut banyak di contoh oleh manusia dari dulu hingga sekarang, kecuali mereka yang dilindungi Allah SWT. Dengan sebab ini pula orang – orang Yahudi dan orang – orang yang mengikuti jejak mereka tidak beriman. Padahal mereka mengetahui Rasullah SAW dan meyakini kenabaian beliau.
Baca juga artike menarik tentang 5 Nama Allah SWT yang Tegaskan Kemahaadilannya
Inilah yang menghalangi Abdullah bn Ubay, Abu Jahal dan seluruh musrik untuk beriman. Mereka tidak meragukan kebenaraan Nabi SAW, dan apa yang belau sampaikan, tapi kedengkain dan kesombongan membuat mereka memilih untuk tetap kafir. Itulah yang menyebabkan Umayyah dan orang – orang semsalnya yang mengethaui kenabian Muhammad SAW.
Artikel ini di kutip dari : Ibnu’l Qayyim Al – Jauziyyah, Miftahu Dars Sa’adati Juz 1, 1416 H/ 1996 M : 315, 334-336 )